Guru
merupakan fasilitator dalam pembelajaran yang memiliki pengaruh besar dalam
meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa sehingga memperoleh hasil
belajar yang baik. Guru sebagai fasilitator tidak hanya sekedar menyampaikan
materi, namun dilain sisi harus bertanggung jawab dalam membimbing dan
mengarahkan siswa dalam pembelajaran.
Uno
(2007:15) mengatakan bahwa “guru adalah orang dewasa yang secara sadar
bertanggungjawab dalam mendidik, mengajar, dan membimbing peserta didik”. Orang
yang disebut guru adalah orang yang memiliki kemampuan merancang program
pembelajaran serta mampu menata dan mengelola kelas agar peserta didik dapat
belajar dan pada akhirnya dapat mencapai tingkat kedewasaan sebagai tujuan
akhir dari proses pendidikan. Guru dalam proses mengajar memberikan dorongan
kepada siswa untuk menggunakan otoritasnya dalam membangun gagasan, ide, dan
sikap positif (Sudjanto, 2007:67).
Siswa Harus Aktif |
Guru
harus menggunakan pembelajaran yang akan menggerakkan siswa menuju kemandirian,
kehidupan yang lebih luas, dan belajar sepanjang hayat. Lingkungan belajar yang
dibangun guru harus mendorong cara berpikir reflektif, evaluasi kritis, dan
cara berpikir yang berdaya guna serta membuat siswa aktif dalam pembelajaran.
Guru dalam proses belajar mengajar terus berpikir tentang beberapa hal, yaitu:
1) bagaimana dapat merancang dan menggunakan permasalahan yang ada di dunia
nyata, sehingga siswa dapat menguasai hasil belajar; 2) bagaimana bisa menjadi
pelatih siswa dalam proses pemecahan masalah, pengarahan diri, dan belajar
dengan teman sebaya; 3) dan bagaimana siswa memandang diri mereka sendiri
sebagai pemecah masalah yang aktif.
Mulyasa
(2008:37-65) mengidentifikasikan sedikitnya 19 peran guru, yakni:
1. Guru
sebagai pendidik, yang menjadi tokoh, panutan, dan identifikasi bagi para
peserta didik dan lingkungannya.
2. Guru
sebagai pengajar, melaksanakan pembelajaran merupakan tugas dan tanggung jawab
guru yang pertama dan utama.
3. Guru
sebagai pembimbing, dalam hal ini guru memerlukan kompetensi yang tinggi untuk
melaksanakan bimbingan bagi siswa selama pembelajaran berlangsung.
4. Guru
sebagai pelatih, bertugas melatih peserta didik dalam pembentukan kompetensi
dasar, sesuai dengan potensi masing-masing siswa.
5. Guru
sebagai penasehat, dalam hal ini guru menjadi orang kepercayaan dan penasehat
bagi peserta didik bahkan bagi orang tua.
6. Guru
sebagai pembaharu, menerjemahkan pengalaman yang telah lalu ke dalam kehidupan
yang bermakna bagi peserta didik.
7. Guru
sebagai model dan teladan. Guru merupakan model atau teladan bagi peserta didik
dan semua orang yang menganggap dia sebagai guru.
8. Guru
sebagai pribadi. Sebagai individu yang berkecimpung dalam pendidikan, guru
harus memiliki kepribadian yang mencerminkan seorang pendidik.
9. Guru
sebagai penulis, dalam hal ini guru berusaha mencari apa yang belum diketahui
untuk meningkatkan kemampuannya dalam melaksanakan pembelajaran melalui penelitian.
10. Guru
sebagai pendorong kreativitas, guru dituntut untuk mendemonstrasikan dan
menunjukkan proses kreativitas siswa dalam pembelajaran.
11. Guru
sebagai pembangkit pandangan, dalam hal ini guru dituntut untuk memberikan dan
memelihara pandangan tentang keagungan kepada peserta didiknya.
12. Guru
sebagai pekerja rutin, bekerja dengan keterampilan dan kebiasaan tertentu,
serta kegiatan rutin yang amat diperlukan.
13. Guru
sebagai pemindah kemah, membantu peserta didik meninggalkan hal lama menuju
sesuatu yang baru yang bisa mereka alami.
14. Guru
sebagai pembawa cerita, dengan menggunakan suaranya, guru memperbaiki kehidupan
melalui puisi dan berbagai cerita tentang manusia.
15. Guru
sebagai aktor, guru harus melakukan apa yang ada dalam naskah yang telah
disusun dengan mempertimbangkan pesan yang akan disampaikan kepada peserta
didik.
16. Guru
sebagai emansipator, dengan kecerdikannya guru mampu memahami potensi peserta
didik, mengubah keadaan peserta didik dari status “terbuang” menjadi
“dipertimbangkan” oleh masyarakat.
17. Guru
sebagai evaluator, memberikan penilaian dengan prinsip-prinsip dan teknik yang
sesuai.
18. Guru
sebagai pengawet, mewariskan kebudayaan dari generasi ke generasi berikutnya,
karena hasil karya manusia terdahulu masih banyak yang bermakna bagi kehidupan
manusia sekarang maupun di masa depan.
19. Guru
sebagai Kulminator, guru mengarahkan proses belajar secara bertahap dari awal
hingga akhir (kulminasi).
No comments:
Post a Comment
Berikan Masukan Anda