A.
Latar
Belakang
Pendidikan
secara umum mencakup berbagai masalah yang sering dihadapai oleh setiap guru
dan siswa dalam pembelajaran. Masalah itu timbulnya dari beragam sumber, namun
kita harus ketahui bahwa berbagai sumber tersebut mengarah pada satu objek saja
yaitu guru. Hal ini berpengaruh pada kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh
guru terhadap siswa dengan menggunakan beragam model pembelajaran dan metode
pembelajaran, Gideo E. Nelson (dalam A. Zainal, 2011:11).
Matematika
sebagai bagian dari pengetahuan, memiliki ciri dan karakteristik tertentu yang
salah satu ciri dari matematika adalah bersifat abstrak dan bernalar dalam
menggambar (Hudojo, 2003:145).
Limas
merupakan salah satu objek matematika dan termasuk materi dalam penelitian ini
yang sifatnya bernalar dalam menggambar. Bernalar dari objek matematika sulit
dihafalkan. Untuk memahami objek matematika yang bersifat abstrak dibutuhkan
keaktifan siswa dalam pembelajarannya. Hermawan (2007:83) menyatakan bahwa “Keaktifan siswa dalam
belajar tidak lain adalah untuk mengkonstruksi pengetahuan mereka sendiri,
mereka aktif membangun pemahaman atas persoalan atau segala sesuatu yang mereka
hadapi dalam kegiatan pembelajaran”.
Hal
ini hanya mungkin terjadi jika guru memiliki kemampuan menyelenggarakan
pembelajaran seperti ini. Ely Gerlach (dalam Halawa, T 2009:5) menyatakan bahwa
“Model pembelajaran
memegang peranan penting dalam proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Pada kenyataannya, model pembelajaran cenderung
konvensional dan terpusat pada guru, sehingga komunikasi yang terjadi hanya
satu arah. Sehingga siswa sulit untuk memahami serta mengikuti pembelajaran dan
tidak mengetahui inti dalam pembelajaran”.
Seorang
guru diharapkan dapat membantu siswa dalam memberikan pengalaman-pengalaman
lain untuk membentuk kehidupan sebagai individu yang dapat hidup mandiri di
tengah-tengah masyarakat modern. Karena itu seorang guru harus memahami benar
tentang tujuan pengajaran, cara merumuskan tujuan mengajar, secara khusus
memilih dan menentukan metode dan model pembelajaran sesuai dengan tujuan yang
hendak dicapai, memahami bahan pelajaran sebaik mungkin dengan menggunakan
berbagai sumber, cara memilih, menentukan dan menggunakan alat peraga, cara
membuat tes dan menggunakannya, dan pengetahuan tentang alat-alat evaluasi
lainnya (Hamalik, 2001:116). Dalam penggunaan model pembelajaran terkadang guru
harus menyesuaikan dengan kondisi dan suasana kelas. Jumlah siswa turut
mempengaruhi penggunaan suatu model pembelajaran. Guru harus dapat merumuskan
tujuan pembelajaran dengan jelas dan dapat diukur. Dengan demikian lebih mudah
bagi guru menentukan metode yang digunakan dalam menunjang pencapaian tujuan
yang telah dirumuskan. Akhirnya dapat dipahami bahwa penggunaan model
pembelajaran yang tepat akan dapat dijadikan sebagai alat motivasi ekstrinsik
dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Berdasarkan
studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 09 Agustus 2014 di SMP Negeri 3
Toma, penulis mendapatkan beberapa masalah dalam penelitian ini:
1. Kurangnya
keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran
2. Siswa
kurang aktif mengerjakan tugas yang diberikan guru.
3. Siswa
kurang merespon bila ada pertanyaan dari guru.
4. Rata-rata
hasil belajar siswa masih kategori kurang
5. Siswa
merasa bosan dengan pengajaran guru yang tidak bervariasi.
Berdasarkan
masalah-masalah di atas, penulis menawarkan
solusi untuk memperbaiki pembelajaran dan meningkatkan keaktifan belajar siswa
yakni penerapan model pembelajaran TAI (Team
Assisted Individualization). TAI (Team Assisted
Individualization) adalah model
pembelajaran yang melibatkan siswa dalam pembelajaran, dimana siswa saling
bekerjasama dan saling membantu dalam memecahkan masalah. Dalam model
pembelajaran ini siswa akan terlibat secara aktif dalam pembelajaran. Hal ini
sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Dao, Fotiami dan Laia, Hestu Tansil yang
menerapkan model pembelajaran TAI (Team
Assisted Individualization), dimana siswa dituntut untuk saling
bekerjasama, saling membantu dalam memecahkan masalah.
Oleh
karena itu, penulis tertarik melakukan penelitian ilmiah dengan judul: “Penerapan
Model Pembelajaran TAI (Team Assisted
Individualization) Pada
Materi Limas Dalam Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3
Toma Tahun Pembelajaran 2014/2015”.
B.
Batasan
Masalah
Mengingat
luasnya permasalahan yang diidentifikasi, dan keterbatasan penulis serta agar penelitian
lebih terfokus, maka penulis membatasi masalah hanya menyangkut tentang:
1. Penerapan
model pembelajaran TAI (Team
Assisted Individualization) pada mata
pelajaran matematika materi pokok limas.
2. Keaktifan
belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi pokok limas.
C.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan
batasan masalah di atas, penulis merumuskan beberapa masalah antara lain:
1. Bagaimanakah
penerapan model pembelajaran TAI (Team
Assisted Individualization) pada mata pelajaran matematika materi pokok
limas?
2. Bagaimana
peningkatan keaktifan belajar siswa pada pembelajaran matematika materi pokok
limas melalui penerapan model pembelajaran TAI
(Team Assisted Individualization)?
D.
Tujuan
Penelitian
Tujuan
penelitian ini adalah:
1. Untuk
mendeskripsikan pembelajaran matematika materi pokok limas melalui penerapan
model pembelajaran TAI (Team Assisted
Individualization).
2. Untuk
mendeskripsikan peningkatan keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran
matematika materi pokok limas melalui penerapan Model Pembelajaran TAI (Team Assisted Individualization).
E.
Manfaat
Penelitian
Beberapa
manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini antara lain:
1. Bagi siswa, sebagai acuan dalam mengubah kebiasaan belajar
dan meningkatkan keaktifan belajar siswa.
2. Bagi guru/penulis, menambah pengetahuan dan pengalaman dalam
menjalankan tugas mengajar.
3. Bagi STKIP, sebagai salah satu aspek penting dalam menambah
kepustakaan STKIP Nias Selatan.
4. Bagi rekan mahasiswa, penelitian
ini dapat dijadikan referensi dalam melakukan penelitian yang relevan dengan penelitian
ini.
F.
Definisi
Istilah
Definisi
istilah dalam penelitian karya ilmiah ini adalah:
1. Model pembelajaran TAI
(Team Assisted Individualization) adalah teknik pembelajaran yang ditempuh
oleh seorang guru di dalam menciptakan suasana pembelajaran yang aktif dan
berprestasi pada materi pokok limas.
2. Keaktifan belajar adalah interaksi yang diberikan oleh siswa
dalam proses pembelajaran pada materi pokok limas untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang ditargetkan.
Limas
adalah bangun ruang sisi datar yang merupakan salah satu materi pembelajaran
matematika siswa SMP Negeri 3 Toma pada semester genap Tahun Pembelajaran
2014/2015.
No comments:
Post a Comment
Berikan Masukan Anda